Tutorial Membuat Emulator Android (AVD) di Android Studio

Emulator Android

Setelah kita membuat project baru aplikasi android. Sekarang kita akan menjalankan aplikasi kita di Emulator. Emulator bisa menjadi pilihan ketika kita ingin menguji aplikasi kita di perangkat android dengan spesifikasi tertentu. Kelebihan lain dengan memakai emulator yaitu kita tidak perlu memiliki perangkat asli alias tak perlu beli atau pinjam.

Saya sudah membuat video cara membuat Android Virtual Device (AVD) bersatu dalam Tutorial membuat project baru berikut ini:

#Sebelum mengikuti tutorial ini, saya anggap anda sudah mengikuti tutorial sebelumya:

#Jika anda memilih menjalankan di perangkat android asli, anda bisa mengikuti tutorial berikut:

 

Langkah Membuat Emulator Android di Android Studio

Baik, langkah-langkah membuat Android Virtual Device adalah sebagai berikut:

  1. Buka AVD Manager. Melalui Tools > Android > AVD Manager
    menu avd
  2. Ketika muncul panel berikut, klik Create Virtual Device.
    avd list
  3. Halaman ini berfungsi untuk memilih ukuran layar.
    Android Studio sudah menyediakan ukuran yang banyak beredar di pasaran. Namun, kita juga bisa membuat profil sendiri melalui tombol New Hardware Profile atau Import Hardware Profiles.
    select hardware avdPada panel tersebut, ada 3 hal yang menjadi acuan, Ukuran, Resoluasi, dan Density. Pilih sesuai kebutuhan, terutama ukuran layar yang ingin diuji cobakan dengan aplikasi kita.
    Selengkapnya perhatikan tabel berikut:

    Size (Ukuran) Resolution (Resolusi) Density (Kepadatan)
    Size merupakan ukuran layar android asli.

    Misal, ukuran layar 4 inch, 5 inch, dsb.

    Resolusi adalah banyaknya pixel (titik) pada layar.

    Jadi, jika sebuah layar memiliki resolusi 480x800p artinya, layar tersebut memiliki 480 pixel horizontal dan 800 pixel secara vertical.

    Density adalah rasio banyaknya pixel dalam satu ukuran.

    Diukur dengan satuan Pixels Per Inch (PPI) atau Pixels Per Centimeter (PPCM).

    Di Android Studio, Density menentukan ukuran aset gambar, font, dsb.

    Ada enam densities umum:

    • ldpi (low) ~120dpi
    • mdpi (medium) ~160dpi
    • hdpi (high) ~240dpi
    • xhdpi (extra-high) ~320dpi
    • xxhdpi (extra-extra-high) ~480dpi
    • xxxhdpi (extra-extra-extra-high) ~640dpi

    Selengkapnya, silakan buka Supporting Multiple Screens.



  4. Selanjutnya adalah memilih system image Android. Mudahnya, kita di sini memilih versi android yang akan di install. Pilih sesuai kebutuhan.
    System image dapat di update/download melalui SDK Manager.
    avd system image
  5. Pada panel ini, kita akan menentukan spesifikasi emulator. Untuk menampilkan semua pilihan, klik pada Show Advanced Settings.
  6. Advanced Settings menyajikan pilihan spesifikasi lebih detail.
    Penjelasan mengenai fungsi-fungsi pada Advanced Settings dapat di lihat pada tabel berikut:

    Nama Fungsi Keterangan
    AVD Name Nama emulator
    AVD Id Identitas AVD
    [baris 3] Ukuran layar [halaman sebelumnya]
    [baris 4] Versi Android System Image [halaman sebelumnya]
    Camera Menggunakan fungsi kamera Tidak begitu berperaruh jika aplikasi kita tidak memakai fungsi kamera.
    Network Menggunakan fungsi jaringan seperti internet. Kita dapat memilih apakah ingin menguji pada jaringan lancar atau jaringan bermasalah. Tidak begitu berperaruh jika aplikasi kita tidak memakai jaringan.
    Emulated Performance Memilih kekuatan CPU dan GPU. Jika masih bingung, tak perlu di ubah.
    Memory and Storage RAM: Besarnya RAM emulator. Tentukan sesuai kebutuhan, ingin mencoba menjalankan aplikasi di RAM kecil atau RAM besar.

    VM Heap: Adalah besar alokasi Virtual Machine pada RAM untuk menjalankan suatu program. *khusus Dalvik.

    Internal Storage: Besar memori internal emulator. Sebenarnya tidak perlu besar-besar seperti android asli. Nantinya, akan digunakan untuk menyimpan data aplikasi.

    SD Card: Besar memori eksternal.

    Jika masih bingung, tak perlu di ubah.
    Device Frame Frame emulator (Bentuk HP/device) Default
    Keyboard Mengaktifkan fungsi keyboard PC Default

    Inti dari menentukan spesifikasi emulator AVD yaitu, untuk menguji apakah aplikasi kita nanti dapat berjalan meski dipasang dalam kondisi apapun (sesuai target). Jadi, apabila terjadi error, kita dapat segera memperbaikinya.
    Jika sudah, klik Finish.

  7. AVD yang kita buat sudah muncul (Nexus 6 API 23).
  8. Sekarang, kita akan menjalankan aplikasi kita di emulator. Tapi sebelum itu, kita perlu mengatur konfigurasi applikasi kita. Buka melalui Run > Edit Configuration.
    edit configuration android studio
  9. Pada panel kiri, pilik app.
    Kemudian, pada Deployment Target Options kita memilih terget deploy. Jika ingin menggunakan Emulator (secara default) pilih Emulator.
    Namun, untuk tutorial ini kita akan menggunakan Open Select Deployment Target Dialog, agar kita dapat memilih berbagai target deploy nanti. Klik Apply/lalu OK.
  10. Untuk menjalankan aplikasi, klik Run > Run (Shift+F10)
  11. Nah, di sini kita memilih perangkat yang akan di pasang aplikasi kita.
    Pilih AVD yang sudah kita buat tadi (Nexus 6 API 23).
  12. Tunggu hingga proses selesai, Emulator kita akan muncul. Kita dapat menjalankan emulator seperti perangkat asli. Pada sebelah kanan, ada berbagai fungsi yang dapat kita gunakan.
    nexus 6 emulator
  13. Selesai

 

Hasil Emulator Android

Sebagai tambahan, sepertihalnya HP Android biasa kita bisa melihat informasi Emulator melalui Settings > About emulated device (About Phone). Hasilnya akan tampak seperti berikut:

 

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *